[menuju akhir]
1.TUJUAN[KEMBALI]
- Mengetahui dan memahami definisi clipper
- Mengetahui prinsip kerja clippers
- Mampu mensimulasikan rangkaian clipper dengan benar
2.ALAT DAN BAHAN[KEMBALI]
ALAT
- Batrai 12V
Baterai digunakan pada rangkaian ini berfungsi sebagai sumber energi listrik untuk menjalankan rangkaian.
BAHAN
-Resistor
sebagai tahanan dan komponen pasif
-AC Supply
Power Supply atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan Catu Daya adalah
suatu alat listrik yang dapat menyediakan energi listrik untuk
perangkat listrik ataupun elektronika lainnya. .
- Osiloskop
Osiloskop adalah alat ukur elektronika yang berfungsi
memproyeksikan bentuk sinyal listrik agar dapat dilihat dan dipelajari.
-Dioda
Dioda adalah komponen aktif dua kutub yang pada umumnya bersifat
semikonduktor, yang memperbolehkan arus listrik mengalir ke satu arah
(kondisi panjar maju) dan menghambat arus dari arah sebaliknya (kondisi
panjar mundur).
3.DASAR TEORI[KEMBALI]
Terdapat berbagai
jaringan dioda disebut clippers yang memiliki kemampuan untuk "clip"
atau memotong sebagian dari sinyal input tanpa distorsi (gangguan) bagian yang
tersisa dari gelombang alternatif.
Rangkaian Clippers
(Pemotong) adalah
rangkaian yang digunakan untuk memotong sinyal input Vi
dengan memanfaatkan kerja dioda.
Ada dua
kategori umum clippers, yaitu seri dan paralel. Konfigurasi seri
didefinisikan sebagai satu rangkaian di mana dioda seri dengan beban,
sedangkan varietas paralel memiliki dioda yang paralel dengan beban.
3.1 Jenis-Jenis Clippers
3.1.1 Clippers Seri
Gambar 2.67a merupakan gambar rangkaian clippers
seri. Respon dari konfigurasi seri Gambar 2.67a untuk berbagai bentuk
gelombang bolak-balik ditunjukkan pada Gambar. 2.67b. Penambahan supply
dc seperti yang ditunjukkan pada Gambar. 2.68 dapat memiliki efek nyata
pada output clipper.
3.1.2 Clippers Paralel
Rangkaian pada Gambar 2.82 adalah konfigurasi
dioda paralel yang paling sederhana dengan output untuk input yang sama
dari Gambar 2.67. Analisis konfigurasi paralel sangat mirip dengan yang
diterapkan pada konfigurasi seri, seperti yang ditunjukkan dalam contoh
berikut.
Example
1.Tentukan bentuk gelombang output untuk jaringan pada Gambar .
Solusi
Pengalaman yang lalu menunjukkan bahwa dioda akan berada
dalam keadaan "on" untuk wilayah positif vi — terutama ketika kita
mencatat efek pembantu dari V = 5 V. Jaringan kemudian akan muncul
seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.75 dan vo = vi + 5 V. Mengganti
id= 0 pada vd =0 untuk level transisi, kita memperoleh jaringan Gambar
2.76 dan vi= - 5 V.
Untuk vi lebih negatif dari -5 V dioda akan memasuki
keadaan sirkuit terbuka, sedangkan untuk voltase lebih positif dari -5 V
dioda berada dalam keadaan hubung singkat. Tegangan input dan output
muncul pada Gambar. 2.77.
2.Tentukan vo untuk jaringan pada Gambar
Solusi
Polaritas suplai dc dan arah dioda sangat menunjukkan
bahwa dioda akan berada dalam keadaan "on" untuk daerah negatif dari
sinyal input. Untuk wilayah ini jaringan akan muncul seperti yang
ditunjukkan pada Gambar 2.84, di mana terminal yang ditentukan untuk vo
mengharuskan vo=V=4V.
Problem
1.Gambarkan bentuk gelombang tegangan output dari
rangkaian pada gambar .
SOLUSI
Dioda pada rangkaian gambar 9 akan “on” pada saat
tegangan input vi bernilai positif. Pada saat tegangan input vi bernilai positif, maka
kondisi rangkaian ditunjukkan pada gambar dibawah dan tegangan outputnya sebesar vo = vi + 5V.
Pada saat level transisi (dioda berada di antara
kondisi “on” atau “off”), maka tegangan dan arus dioda bernilai nol.
Rangkaiannya ditunjukkan pada gambar.
Ketika tegangan input, vi, kurang dari –5V,
dioda menjadi “off” dan diganti dengan open circuit. Apabila tegangan input
lebih dari -5V, maka dioda berada dalam kondisi “on” dan diganti dengan short
circuit. Bentuk gelombang dari tegangan input dan output ditunjukkan pada
gambar.
2.Gambarkan bentuk gelombang output dari rangkaian clipper
paralel pada gambar 14. Apabila dioda pada rangkaian tersebut menggunakan dioda
silikon, perhitungkan pula tegangan bias majunya (tegangan bias maju dioda
silikon sebesar 0.7 V).
Pertama-tama kita tentukan dulu level tegangan yang
membuat dioda dalam kondisi transisinya, yaitu pada saat id = 0 dan Vd = 0.7 V.
Rangkaiannya ditunjukkan pada gambar dibawah. Dengan menggunakan hukum× Kirchoff tegangan (KVL)
dimana arus loopnya searah jarum jam, maka kita dapatkan persamaan tegangan
dalam loop tersebut
vi + VT – V = 0
vi = V – VT = 4 V – 0.7 V =
3.3 V
Bila tegangan input lebih besar dari 3.3 V, maka dioda
menjadi open circuit dan tegangan output vo = vi. Apabila tegangan
input kurang dari 3.3 V, dioda menjadi “on” dan rangkaiannya menjadi seperti pada gambar
Maka tegangan output dapat dihitung sebesar
vo = 4 V – 0.7 V =
3.3 V
Hasil bentuk gelombang tegangan output ditunjukkan
pada gambar dibawah
Pilihan Ganda
1.Tentukan bentuk gelombang output untuk jaringan pada Gambar
|
A
|
|
B
|
|
D
|
|
C
|
|
E
|
Jawaban : B
dioda akan berada dalam keadaan "on" untuk wilayah
positif vi — terutama ketika kita mencatat efek pembantu dari V = 5 V.
vo= vi + 5 V. Mengganti Id =0 pada vd = 0 untuk level transisi, kita
memperoleh Vi = 5 V.
2.Gambar Output dari gambar ini adalah
4.PERCOBAAN[KEMBALI]
GAMBAR RANGKAIAN
|
Rangkaian Clipper Seri |
|
|
Rangkaian Clipper Paralel |
| |
| Rangkaian example clipper paralel
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Rangkaian Example Clipper Seri |
Prinsip kerja rangkaian
a. Rangkaian dan bentuk gelombang input V1 ada saat tegangan input Vi bertegangan setengah gelombang positif maka arus dari Vi mengalir ke dioda D1, terus ke tahanan R dan kembali ke Vi, sehingga tegangan setengah gelombang positif terbentuk di tahanan R. Dan sebaliknya pada saat tegangan input bertegangan setengah gelombang negatif maka dioda D1 tidak aktif sehingga tegangan di VO= VR= 0 Volt.
b. Adapun rangkaian dan bentuk gelombang input Vi ada saat tegangan input Vi bertegangan setengah gelombang positif maka arus dari Vi mengalir ke tahanan R, terus ke dioda D1 dan kembali ke Vi, sehingga tegangan VO= VD= 0,7 Volt. Dan sebaliknya pada saat tegangan input bertegangan setengah gelombang negatif maka dioda D1 tidak aktif sehingga tegangan di VO= Vi.
c. Terminal yang akan ditentukan dan polaritas vo. Ketika
dioda berada dalam keadaan hubung singkat, seperti yang ditunjukkan
pada Gambar 2.70, tegangan output vo dapat ditentukan dengan menerapkan
hukum tegangan Kirchhoff ke arah searah jarum jam:
d. Dapat membantu untuk membuat sketsa sinyal input di atas output dan menentukan output pada nilai input sesaat. Maka
dimungkinkan bahwa tegangan keluaran dapat dibuat sketsa dari titik
data yang dihasilkan dari Vo seperti yang ditunjukkan pada Gambar. 2.71.
Ingatlah bahwa pada nilai Vi sesaat input dapat diperlakukan sebagai
suplai dc dari nilai tersebut dan nilai dc yang sesuai (nilai sesaat)
dari output yang ditentukan. Misalnya, pada Vi=Vm untuk rangkaian Gambar
2.68, rangkaian yang akan dianalisis muncul pada Gambar. 2.72. Untuk
Vm>V dioda dalam keadaan hubung singkat dan vo=Vm-V, seperti yang
ditunjukkan pada Gambar. 2.71. Pada Vi =V dioda berubah status; pada
vi=-Vm, vo=0 V; dan kurva lengkap untuk Vo dapat dibuat sketsa seperti
yang ditunjukkan pada Gambar. 2.73.
Prosedur percobaan:
-Disiapkan semua alat dan komponen pada proteus
-susun dan rangkai semua komponen
-simulasikan rangkaian
-Lalu amati
6.VIDEO[KEMBALI]
- Video Rangkaian seri Clipper
- Video Rangkaian Paralel Clipper
7. DOWNLOAD FILE [KEMBALI]
Link HTML DOWNLOAD
Link Video DOWNLOAD
Datasheet Resistor 10k DOWNLOAD
Datasheet Dioda DOWNLOAD
File rangkaian 1 DOWNLOAD
File rangkaian 2 DOWNLOAD
Video rangkaian 1 DOWNLOAD
Video rangkaian 2 DOWNLOAD
[menuju awal]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar