Apilikasi Kontrol suhu di dalam Mesin (piston) menggunakan sensor thermistor



 

[menuju akhir] 

 

Apilikasi Kontrol suhu di dalam Mesin (piston) 

menggunakan sensor thermistor

 
 
 
 
 
Berdasarkan gambar pada halaman 790


 

 

 

 1.TUJUAN[KEMBALI] 

- Mengetahui Rangkaian sederhana menggunakan Thermistor NTC
- Mengetahui apilikasi sederhana penggunaan sensor NTC
- Mensimulasikan Rangkaian dengan Proteus

 2.ALAT DAN BAHAN[KEMBALI] 

ALAT


-DC Voltmeter

 

Jual Digital DC Voltmeter FT72-VDC MERK FORT - Kota Surabaya - Mama  Computer | Tokopedia 

 untuk mengetahui beda potensial tegangan DC

BAHAN 


- Thermistor NTC

22d-7 Ntc Resistor Termal Biaya Termistor - Buy Termistor Ntc,Biaya  Termistor,Thermistor Product on Alibaba.com


Merupakan tahanan yang bergantung variabel suhu. Dalam termistor NTC, ketika suhu meningkat, resistensi menurun. Dan ketika suhu menurun, resistensi meningkat. Oleh karena itu dalam suhu dan resistansi termistor NTC berbanding terbalik. Thermistor NTC adalah jenis thermistor yang paling umum dan sering digunakan.

- Potensiometer

Potensiometer - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Sebagai Pengatur Tegangan pada Rangkaian Power Supply dan Sebagai Pembagi Tegangan

-Transistor NPN

Amazon.com: MCIGICM 200pcs 2n3904 npn Transistor, 2n3904 Bipolar (BJT) Transistors  NPN 40V 200mA 300MHz 625mW TO-92-3: Home & Kitchen 


Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung arus (switching), stabilisasi tegangan, dan modulasi sinyal. Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik, di mana berdasarkan arus inputnya (BJT) atau tegangan inputnya (FET), memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit sumber listriknya

-RELAY 

Jual Modul Relay 1 Channel Arduino SPDT 5V 5 Pin - Kab. Bandung - EF_Gadget  | Tokopedia 


berfungsi untuk mengalirkan arus listrik yang besar dengan menggunakan kendali listrik arus kecil 

-Lampu

 
Lampu disini sebagai penanda (output) dari rangkaian ini.

3.DASAR TEORI[KEMBALI]  

Thermistor
Thermistor merupakan singkatan dari Thermal Resistor yaitu resistor atau tahanan yang berkaitan dengan nilai thermal atau panas.

Thermistor NTC memiliki nilai koefisien negatif dimana apabila temperatur turun maka nilai tahanan thermistor NTC akan meningkat dan sebaliknya, nilai tahanannya akan turun apabila temperatur naik.

Dengan kata lain, thermistor tipe NTC ini akan berbanding terbalik atau negatif antara kenaikan tahanan dengan kenaikan temperaturnya.

Kenaikan dan penurunan tahanan akan mempengaruhi nilai arus yang dapat melewati komponen thermistor tersebut. Apabila tahanannya tinggi maka arus yang mengalir akan semakin kecil atau bahkan arus tidak dapat mengalir sama sekali dan sebaliknya apabila nilai tahanan kecil maka arus yang mengalir dapat lebih besar.

Digambarkan dalam grafik berikut  :

Potensiometer 
Resistor tiga terminal dengan sambungan geser yang membentuk pembagi tegangan dapat disetel.Jika  hanya dua terminal yang digunakan (salah satu terminal tetap dan terminal geser),  potensiometer berperan sebagai resistor variabel atau Rheostat. Potensiometer biasanya digunakan untuk mengendalikan peranti elektronik seperti pengendali suara pada penguat. Potensiometer yang dioperasikan oleh suatu mekanisme dapat digunakan sebagai transduser, misalnya sebagai sensor
joystick.

1.    Elemen resistif
2.    Badan
3.    Penyapu (wiper)
4.    Sumbu
5.    Sambungan tetap #1
6.    Sambungan penyapu
7.    Cincin
8.    Baut
9.    Sambungan tetap #2 
 
Potensiometer jarang digunakan untuk mengendalikan daya tinggi (lebih dari 1 Watt) secara langsung. Potensiometer digunakan untuk menyetel taraf isyarat analog (misalnya pengendali suara pada peranti audio), dan sebagai pengendali masukan untuk sirkuit elektronik. Sebagai contoh, sebuah peredup lampu menggunakan potensiometer untuk menendalikan pensakelaran sebuah TRIAC, jadi secara tidak langsung mengendalikan kecerahan lampu.  
Potensiometer yang digunakan sebagai pengendali volume kadang-kadang dilengkapi dengan sakelar yang terintegrasi, sehingga potensiometer membuka sakelar saat penyapu berada pada posisi terendah

Relay

Relay adalah Saklar (Switch) yang dioperasikan secara listrik dan merupakan komponen Electromechanical (Elektromekanikal) yang terdiri dari 2 bagian utama yakni Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal (seperangkat Kontak Saklar/Switch). Relay menggunakan Prinsip Elektromagnetik untuk menggerakkan Kontak Saklar sehingga dengan arus listrik yang kecil (low power) dapat menghantarkan listrik yang bertegangan lebih tinggi.

   Beberapa fungsi Relay yang telah umum diaplikasikan kedalam peralatan Elektronika diantaranya adalah :

        1. Relay digunakan untuk menjalankan Fungsi Logika (Logic Function)  

        2. Relay digunakan untuk memberikan Fungsi penundaan waktu (Time Delay Function) 

      3. Relay digunakan untuk mengendalikan Sirkuit Tegangan tinggi dengan bantuan darI Signal Tegangan rendah.

   4.      Ada juga Relay yang berfungsi untuk melindungi Motor ataupun komponen lainnya dari kelebihan Tegangan ataupun hubung singkat (Short)

 

Transistor

 

        Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung arus (switching), stabilisasi tegangan, dan modulasi sinyal. Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik, di mana berdasarkan arus inputnya (BJT) atau tegangan inputnya (FET), memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit sumber listriknya.

        Transistor merupakan komponen yang sangat penting dalam dunia elektronik modern. Dalam rangkaian analog, transistor digunakan dalam amplifier (penguat). Rangkaian analog melingkupi pengeras suara, sumber listrik stabil (stabilisator) dan penguat sinyal radio. Dalam rangkaian-rangkaian digital, transistor digunakan sebagai saklar berkecepatan tinggi. Beberapa transistor juga dapat dirangkai sedemikian rupa sehingga berfungsi sebagai logic gate, memori dan fungsi rangkaian-rangkaian lainnya.

 

Symbol Transistor : 



 

Fungsi-fungsi Transistor diantaranya adalah :

·                     sebagai Penyearah,

·                     sebagai Penguat tegangan dan daya,

·                     sebagai Stabilisasi tegangan,

·                     sebagai Mixer,

·                     sebagai Osilator

·                     sebagai Switch (Pemutus dan Penyambung Sirkuit)

 

 Ground 



Symbol Ground : 



 

Grounding atau Pentanahan adalah sistem pentanahan yang terpasang pada suatu instalasi listrik yang bekerja untuk meniadakan beda potensial dengan mengalirkan arus sisa dari kebocoran tegangan atau arus dari sambaran petir ke bumi. berikut ini adalah beberapa fungsi dari grounding:

1.  Untuk keselamatan, grounding berfungsi sebagai penghantar arus listrik langsung ke bumi atau tanah saat terjadi kebocoran isolasi atau percikan api pada konsleting, misalnya kabel grounding yang terpasang pada badan/sasis alat elektronik seperti setrika listrik akan mencegah kita tersengat listrik saat rangkaian di dalam setrika bocor dan menempel ke badan setrika.

2.  Dalam instalasi penangkal petir, system grounding berfungsi sebagai penghantar arus listrik yang besar langsung ke bumi. meski sifatnya sama, namun pemasangan kabel grounding untuk instalasi rumah dan grounding untuk pernangkal petir pemasangannya harus terpisah.

3. Sebagai proteksi peralatan elektronik atau instrumentasi sehingga dapat mencegah kerusakan akibat adanya bocor tegangan.

4. Grounding di dunia eletronika berfungsi untuk menetralisir cacat (noise) yang disebabkan baik oleh daya yang kurang baik, ataupun kualitas komponen yang tidak standar.

4.PERCOBAAN[KEMBALI]  

GAMBAR RANGKAIAN


PRINSIP KERJA RANGKAIAN

           Prinsip kerja termistor dipengaruhi oleh resistansi yang bergantung pada perubahan suhu. Resistansi pada thermistor dapat diukur menggunakan ohmmeter. Jika hubungan yang tepat antara perubahan suhu terhadap pengaruh resistansi termistor, maka dengan mengukur resistansi thermistor sehingga dapat menurunkan suhu.
            Ketika thermistor mendeteksi kenaikan suhu maka resistansi thermistor akan mengecil dan ketika resistansi thermistor lebih kecil dari resistansi variabel resistor sebagai pembagi tegangannya maka akan ada arus yang mengalir ke basis transistor , ketika itu juga relay akan aktif dan Fan/Kipas [ sebagai indikator panas akan aktif] sebaliknya jika suhu yang dideteksi thermistor kecil maka resistansi pada thermistor akan menjadi besar, dan ketika resistansi thermistor lebih besar dari pembagi tegangannya dalam rangkaian kali ini variabel  resistor maka tidak akan ada arus yang mengalir ke basis transistor , relay tidak aktif dan Lampu menyala [ sebagai indikator suhu tidak panas aktif ].
 
Prosedur percobaan:
-Siapkan seluruh alat dan bahan yang akan digunakan di Proteus
-Pilih seluruh komponen di library proteus yang diperlukan dalam rangkaian
-Letakan thermistor terlebih dahulu dan hubungkan secara seri dengan potensiometer
- Letakan Batrai secara paralel dengan ntc dan pot
- Hubungkan dengan Transistor 2N222 pada dan hubungkan salah satu kakinya dengan Relay
-Relay dihubungkan antara dua buah led berbeda warna
- Hubungkan seluruh wire sesuai dengan gambar
 
 

6.VIDEO[KEMBALI]  

 


 

7.DOWNLOAD FILE[KEMBALI]

HTML File                            DOWNLOAD 

File Rangkaian                         DOWNLOAD

Link Video                               DOWNLOAD

Datasheet Transistor                 DOWNLOAD

[menuju awal]

 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

  BAHAN PRESENTASI UNTUK  MATA KULIAH KIMIA  2020 OLEH: Daffa Erdinsyah Putra 2010953030 Dosen Pengampu: Darw...