-Untuk mengetahui pengertian sensor Touch dan PIR
-Untuk mengetahui grafik respon sensor Touch dan PIR
- dapat membuat rangkaian aplikasi gabungan sensor Touch dan PIR untuk mengontrol garasi
ALAT
- Batrai
Baterai digunakan pada rangkaian ini berfungsi sebagai sumber energi listrik untuk menjalankan rangkaian.
-DC Voltmeter
untuk mengetahui beda potensial tegangan DC
BAHAN
-sensor touch
Sensor merupakan sebuah modul sensor yang berfungsi seperti tombol/saklar, namun cara penggunaanya hanya perlu dengan menyentuhnya menggunakan jari kita.
-Sensor PIR
sensor yang digunakan untuk mendeteksi adanya pancaran sinar infra merah.
Memiliki fungsi sebagai kontrol saklar (pemutus atau penghubung arus)
-LED
-Transformator
Sensor Sentuh
Digital touch sensor dapat digunakan untuk switching suatu alat atau sistem. Seperti untuk menghidupkan lampu, menghidupkan motor, menyalakan sistem keamanan, dan lain-lain.
Sensor ini biasanya digunakan dalam perancangan detektor gerakan berbasis PIR. Karena semua benda memancarkan energi radiasi, sebuah gerakan akan terdeteksi ketika sumber infra merah dengan suhu tertentu (misal: manusia) melewati sumber infra merah yang lain dengan suhu yang berbeda (misal: dinding), maka sensor akan membandingkan pancaran infra merah yang diterima setiap satuan waktu, sehingga jika ada pergerakan maka akan terjadi perubahan pembacaan pada sensor.
1. Respon terhadap arah, jarak, dan kecepatan
Dioda
Dioda adalah
komponen elektronika yang terdiri dari dua kutub dan berfungsi
menyearahkan arus. Komponen ini terdiri dari penggabungan dua
semikonduktor yang masing-masing diberi doping (penambahan material)
yang berbeda, dan tambahan material konduktor untuk mengalirkan
listrik.Dioda memiliki simbol sebagai berikut :
Cara Kerja Dioda
Secara
sederhana, cara kerja dioda dapat dijelaskan dalam tiga kondisi, yaitu
kondisi tanpa tegangan (unbiased), diberikan tegangan positif (forward
biased), dan tegangan negatif (reverse biased).
Secara sederhana, cara kerja dioda dapat dijelaskan dalam tiga kondisi, yaitu kondisi tanpa tegangan (unbiased), diberikan tegangan positif (forward biased), dan tegangan negatif (reverse biased).
A. Kondisi tanpa tegangan
Pada
kondisi tidak diberikan tegangan akan terbentuk suatu perbatasan medan
listrik pada daerah P-N junction. Hal ini terjadi diawali dengan proses
difusi, yaitu bergeraknya muatan elektro dari sisi n ke sisi p.
Elektron-elektron tersebut akan menempati suatu tempat di sisi p yang
disebut dengan holes. Pergerakan elektron-elektron tersebut akan
meninggalkan ion positif di sisi n, dan holes yang terisi dengan
elektron akan menimbulkan ion negatif di sisi p. Ion-ion tidak bergerak
ini akan membentuk medan listrik statis yang menjadi penghalang
pergerakan elektron pada dioda.
Pada kondisi tidak diberikan tegangan akan terbentuk suatu perbatasan medan listrik pada daerah P-N junction. Hal ini terjadi diawali dengan proses difusi, yaitu bergeraknya muatan elektro dari sisi n ke sisi p. Elektron-elektron tersebut akan menempati suatu tempat di sisi p yang disebut dengan holes. Pergerakan elektron-elektron tersebut akan meninggalkan ion positif di sisi n, dan holes yang terisi dengan elektron akan menimbulkan ion negatif di sisi p. Ion-ion tidak bergerak ini akan membentuk medan listrik statis yang menjadi penghalang pergerakan elektron pada dioda.
B. Kondisi tegangan positif (Forward-bias)
Pada
kondisi ini, bagian anoda disambungkan dengan terminal positif sumber
listrik dan bagian katoda disambungkan dengan terminal negatif. Adanya
tegangan eksternal akan mengakibatkan ion-ion yang menjadi penghalang
aliran listrik menjadi tertarik ke masing-masing kutub. Ion-ion negatif
akan tertarik ke sisi anoda yang positif, dan ion-ion positif akan
tertarik ke sisi katoda yang negatif. Hilangnya penghalang-penghalang
tersebut akan memungkinkan pergerakan elektron di dalam dioda, sehingga
arus listrik dapat mengalir seperti pada rangkaian tertutup.
Pada kondisi ini, bagian anoda disambungkan dengan terminal positif sumber listrik dan bagian katoda disambungkan dengan terminal negatif. Adanya tegangan eksternal akan mengakibatkan ion-ion yang menjadi penghalang aliran listrik menjadi tertarik ke masing-masing kutub. Ion-ion negatif akan tertarik ke sisi anoda yang positif, dan ion-ion positif akan tertarik ke sisi katoda yang negatif. Hilangnya penghalang-penghalang tersebut akan memungkinkan pergerakan elektron di dalam dioda, sehingga arus listrik dapat mengalir seperti pada rangkaian tertutup.
C. Kondisi tegangan negatif (Reverse-bias)
Pada
kondisi ini, bagian anoda disambungkan dengan terminal negatif sumber
listrik dan bagian katoda disambungkan dengan terminal positif. Adanya
tegangan eksternal akan mengakibatkan ion-ion yang menjadi penghalang
aliran listrik menjadi tertarik ke masing-masing kutub. Pemberian
tegangan negatif akan membuat ion-ion negatif tertarik ke sisi katoda
(n-type) yang diberi tegangan positif, dan ion-ion positif tertarik ke
sisi anoda (p-type) yang diberi tegangan negatif. Pergerakan ion-ion
tersebut searah dengan medan listrik statis yang menghalangi pergerakan
elektron, sehingga penghalang tersebut akan semakin tebal oleh ion-ion.
Akibatnya, listrik tidak dapat mengalir melalui dioda dan rangkaian
diibaratkan menjadi rangkaian terbuka.
Pada kondisi ini, bagian anoda disambungkan dengan terminal negatif sumber listrik dan bagian katoda disambungkan dengan terminal positif. Adanya tegangan eksternal akan mengakibatkan ion-ion yang menjadi penghalang aliran listrik menjadi tertarik ke masing-masing kutub. Pemberian tegangan negatif akan membuat ion-ion negatif tertarik ke sisi katoda (n-type) yang diberi tegangan positif, dan ion-ion positif tertarik ke sisi anoda (p-type) yang diberi tegangan negatif. Pergerakan ion-ion tersebut searah dengan medan listrik statis yang menghalangi pergerakan elektron, sehingga penghalang tersebut akan semakin tebal oleh ion-ion. Akibatnya, listrik tidak dapat mengalir melalui dioda dan rangkaian diibaratkan menjadi rangkaian terbuka.
PRINSIP KERJA RANGKAIAN
Sensor Touch
Pada
saat test pin berlogika 1,maka
arus mengalir melalui resistor dan terbaca sebesar 5 volt lalu di
perbesar di non inverting dengan rumus voutput=R/R.v input. lalu
diteruskan ke resistor dan terbaca sebesar 10 voilt lalu ke kaki base
transistor,Dengan aktifnya transistor, maka ada tegangan dari power
supply sebesar 15 volt menuju relaydan terbaca sebesar 0,88 diteruskan
ke kaki kolektor transistor, kemudian menuju kaki emitor transistor dan
diteruskan ke ground, sehingga relay menjadi aktif
sensor pir
HTML File DOWNLOAD
File Rangkaian DOWNLOAD
Link Video DOWNLOAD
Datasheet Sensor Touch DOWNLOAD
Datasheet Sensor Pir DOWNLOAD
Library Sensor Touch DOWNLOAD
Library Sensor Pir DOWNLOAD
Datasheet Resistor 10k DOWNLOAD
Datasheet Dioda DOWNLOAD
Datasheet Transistor NPN DOWNLOAD
Datasheet Motor DC DOWNLOAD
Datasheet Relay 12V DOWNLOAD
[menuju awal]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar