[menuju akhir]
Pengendalian Suhu dalam Reaksi Kondensasi dengan menggunakan sensor Thermistor
berdasarkan gambar pada halaman 1063
1.TUJUAN[KEMBALI]
-Mengetahui Rangkaian sederhana menggunakan Thermistor NTC
-Mengetahui apilikasi sederhana penggunaan sensor NTC
-Mensimulasikan Rangkaian dengan Proteus
2.ALAT DAN BAHAN[KEMBALI]
ALAT
- Batrai 5V
Baterai digunakan pada rangkaian ini berfungsi sebagai sumber energi listrik untuk menjalankan rangkaian.
-DC Voltmeter
untuk mengetahui beda potensial tegangan DC
BAHAN
- Thermistor NTC
Merupakan tahanan yang bergantung variabel suhu. Dalam
termistor NTC, ketika suhu meningkat, resistensi menurun. Dan ketika
suhu menurun, resistensi meningkat. Oleh karena itu dalam suhu dan
resistansi termistor NTC berbanding terbalik. Thermistor NTC adalah
jenis thermistor yang paling umum dan sering digunakan.
- Potensiometer
Sebagai Pengatur Tegangan pada Rangkaian Power Supply dan Sebagai Pembagi Tegangan
- Transistor NPN 2N2222A
Transistor
adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit
pemutus dan penyambung arus (switching), stabilisasi tegangan, dan
modulasi sinyal. Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik, di
mana berdasarkan arus inputnya (BJT) atau tegangan inputnya (FET),
memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit sumber
listriknya
- Relay
Memiliki fungsi sebagai kontrol saklar (pemutus atau penghubung arus)
- LED biru dan merah
LED disini sebagai output/penanda suatu rangkaian bekerja atau tidak 3.DASAR TEORI[KEMBALI]
Thermistor merupakan singkatan dari Thermal Resistor yaitu resistor atau tahanan yang berkaitan dengan nilai thermal atau panas.
Thermistor
NTC memiliki nilai koefisien negatif dimana apabila temperatur turun
maka nilai tahanan thermistor NTC akan meningkat dan sebaliknya, nilai
tahanannya akan turun apabila temperatur naik.
Dengan
kata lain, thermistor tipe NTC ini akan berbanding terbalik atau
negatif antara kenaikan tahanan dengan kenaikan temperaturnya.
Kenaikan
dan penurunan tahanan akan mempengaruhi nilai arus yang dapat melewati
komponen thermistor tersebut. Apabila tahanannya tinggi maka arus yang
mengalir akan semakin kecil atau bahkan arus tidak dapat mengalir sama
sekali dan sebaliknya apabila nilai tahanan kecil maka arus yang
mengalir dapat lebih besar.
Digambarkan dalam grafik berikut :
Relay
RELAY adalah suatu peranti yang bekerja berdasarkan elektromagnetik untuk menggerakan sejumlah kontaktor yang tersusun atau sebuah saklar elektronis yang dapat dikendalikan dari rangkaian elektronik lainnya dengan memanfaatkan tenaga listrik sebagai sumber energinya. Kontaktor akan tertutup (menyala) atau terbuka (mati) karena efek induksi magnet yang dihasilkan kumparan (induktor) ketika dialiri arus listrik. Berbeda dengan saklar, pergerakan kontaktor (on atau off) dilakukan manual tanpa perlu arus listrik.
Transistor
Transistor
adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit
pemutus dan penyambung arus (switching), stabilisasi tegangan, dan
modulasi sinyal. Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik, di
mana berdasarkan arus inputnya (BJT) atau tegangan inputnya (FET),
memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit sumber
listriknya
LED
LED
adalah sejenis dioda semikonduktor istimewa. Seperti sebuah dioda
normal, LED terdiri dari sebuah chip bahan semikonduktor yang diisi
penuh, atau di-dop, dengan ketidakmurnian untuk menciptakan sebuah
struktur yang disebut p-n junction. Pembawa-muatan – elektron dan lubang
mengalir ke junction dari elektroda dengan voltase berbeda. Ketika
elektron bertemu dengan lubang, dia jatuh ke tingkat energi yang lebih
rendah, dan melepas energi dalam bentuk photon. Potensiometer
Resistor tiga terminal dengan
sambungan geser yang membentuk pembagi tegangan dapat disetel.Jika hanya dua terminal
yang digunakan (salah satu terminal tetap dan terminal geser), potensiometer berperan sebagai resistor variabel atau Rheostat. Potensiometer biasanya
digunakan untuk mengendalikan peranti elektronik seperti pengendali suara pada
penguat. Potensiometer yang dioperasikan oleh suatu mekanisme dapat digunakan
sebagai transduser, misalnya sebagai sensor
joystick.
1.
Elemen resistif
2.
Badan
3.
Penyapu
(wiper)
4.
Sumbu
5.
Sambungan
tetap #1
6.
Sambungan
penyapu
7.
Cincin
8.
Baut
9.
Sambungan
tetap #2
Potensiometer jarang digunakan untuk
mengendalikan daya tinggi (lebih dari 1 Watt) secara langsung. Potensiometer
digunakan untuk menyetel taraf isyarat analog (misalnya pengendali suara pada
peranti audio), dan sebagai pengendali masukan untuk sirkuit elektronik.
Sebagai contoh, sebuah peredup lampu menggunakan potensiometer untuk
menendalikan pensakelaran sebuah TRIAC, jadi secara tidak langsung
mengendalikan kecerahan lampu.
Potensiometer yang digunakan sebagai
pengendali volume kadang-kadang dilengkapi dengan sakelar yang terintegrasi,
sehingga potensiometer membuka sakelar saat penyapu berada pada posisi
terendah
4.PERCOBAAN[KEMBALI]
GAMBAR RANGKAIAN
PRINSIP KERJA
Prinsip
kerja termistor dipengaruhi oleh resistansi yang bergantung pada
perubahan suhu. Resistansi pada thermistor dapat diukur menggunakan
ohmmeter. Jika hubungan yang tepat antara perubahan suhu terhadap
pengaruh resistansi termistor, maka dengan mengukur resistansi
thermistor sehingga dapat menurunkan suhu.
Ketika
thermistor mendeteksi kenaikan suhu maka resistansi thermistor akan
mengecil dan ketika resistansi thermistor lebih kecil dari resistansi
variabel resistor sebagai pembagi tegangannya maka akan ada arus yang
mengalir ke basis transistor ,
ketika itu juga relay akan aktif dan Fan/Kipas [ sebagai indikator
panas akan aktif] sebaliknya jika suhu yang dideteksi thermistor kecil
maka resistansi pada thermistor akan menjadi besar, dan ketika
resistansi thermistor lebih besar dari pembagi tegangannya dalam
rangkaian kali ini variabel resistor maka tidak akan ada arus yang
mengalir ke basis transistor , relay tidak aktif dan Lampu menyala [ sebagai indikator suhu tidak panas aktif ]
Prosedur percobaan:
- Siapkan seluruh alat dan bahan yang
akan digunakan di Proteus
- Letakan thermistor terlebih dahulu dan hubungkan secara seri dengan potensiometer
- Letakan Batrai secara paralel dengan ntc dan pot
- Hubungkan dengan Transistor 2N222 pada dan hubungkan salah satu kakinya dengan Relay
- Relay dihubungkan antara dua buah led berbeda warna
Hubungkan seluruh wire sesuai dengan gambar
- Lalu tekan tombol jalankan - Ketika
thermistor mendeteksi kenaikan suhu maka resistansi thermistor akan
mengecil
- dan ketika resistansi thermistor lebih kecil dari resistansi
variabel resistor sebagai pembagi tegangannya maka akan ada arus yang
mengalir ke basis transistor.
- ketika itu juga relay akan aktif dan LED Merah [ sebagai indikator
panas akan aktif]
- sebaliknya jika suhu yang dideteksi thermistor kecil
maka resistansi pada thermistor akan menjadi besar.
-dan ketika
resistansi thermistor lebih besar dari pembagi tegangannya dalam
rangkaian kali ini variabel resistor maka tidak akan ada arus yang
mengalir ke basis transistor , relay tidak aktif dan Led Biru [ sebagai indikator suhu tidak panas aktif].
6.VIDEO[KEMBALI]
7.DOWNLOAD FILE [KEMBALI]
Link HTML DOWNLOAD
Rangkaian Proteus DOWNLOAD
Link Video DOWNLOAD
DataSheet Transistor NTC DOWNLOAD
DataSheet Transistor NPN 2N222 DOWNLOAD
[menuju awal]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar