[menuju akhir] 
 
Aplikasi Rangkaian Mengukur Beban
 Menggunakan Strain Gauge
 
berdasarkan gambar pada halaman 999
 
 
 
 
1.TUJUAN[KEMBALI]  
-Mengetahui dan memahami sensor Strain Gauge
-Mampu menjelaskan prinsip kerja sensor Strain Gauge
-Mampu mengaplikasikan sensor Strain gauge pada rangkaian 
2.ALAT DAN BAHAN[KEMBALI] 
 ALAT
- Batrai 5V 
 
 
Baterai digunakan pada rangkaian ini berfungsi sebagai sumber energi listrik untuk menjalankan rangkaian. 
 
 - Alternator
Alternator pada rangkaian sebagai gambaran dari listrik AC dari pusat penyedia listrik.
BAHAN  
- Load Cell
 
  
Load
 cell merupakan sensor gaya yang sering digunakan untuk mengukur 
berat.Load cell tersusun dari satu atau lebih strain gauge yang 
ditempelkan 
pada batang berbahan logam yang berbentuk cincin, dimana strain gauge 
digunakan sebagai patokan perubahan pada load cell.
 
-Resistor
 
 
sebagai tahanan dan komponen pasif  
 - LED biru dan merah
LED disini sebagai output/penanda suatu rangkaian bekerja atau tidak   
- Relay
 
Memiliki fungsi sebagai kontrol saklar (pemutus atau penghubung arus) 
 
  3.DASAR TEORI[KEMBALI]
 
Sensor strain gauge 
Strain
 gauge merupakan sensor yang dapat mendeteksi tekanan dan gaya. Strain 
gauge terdiri dari selembar kertas foil logam tipis, yang dibentuk 
sedemikian rupa menjadi benang-benang yang sangat halus. Kertas foil ini
 terbungkus seluruhnya oleh lapisan film plastik.
|  | 
| gambarstruktur strain gauge | 
 Perubahan
 tekanan yang dideteksi Strain gauge akan menyebabkan perubahan 
resistansinya. Strain gauge dipasangkan pada objek yang akan diberi 
tekanan mekanik. Ketika objek terkena tekanan, kertas foil mengalami hal
 yang sama sehingga benang-benangnya akan tertarik memanjang. Ketika hal
 ini terjadi, benang-benang tersebut menjadi lebih panjang dan tipis 
sehingga tahanan listriknya bertambah. Perubahan nilai tahanan ini 
sangat kecil, sehingga diperlukan rangkaian khusus untuk mengukurnya.
Dimana R dapat dicari dengan rumus:
Keterangan:
GF  : Gauge Faktor
ΔR    : Perubahan resistansi karena pergangan
R    : Resistansi tanpa peregangan
ϵ    : regangan (strain)
L    : panjang bahan
A   : luas permukaan bahan
𝘱   : hambat jenis bahan 
Jika
 panjang (l) suatu bahan berubah maka resitansi bahan tersebut akan 
berubah, begitu pula jika luas permukaan (A) yang dilalui arus 
listriknya berubah.Sensor strain gauge umumnya diaplikasikan pada 
jembatan whetston dan jembatan penimbangan kendaraan. Pada jembatan 
Wheatstone persamaan sederhana tegangan pada kabel AB jika jembatan 
Wheatstone tidak seimbang adalah sebagai berikut:
 
|  | 
| gambar 9. aplikasi strain gauge pada jembatan wheatstone | 
Karakteristik
-Memiliki sensitivitas yang cukup tinggi.grafik perubahan resistansi sensor terhadap pembebanan
|  | 
| gambar 10. grafik resistansi terhadap beban | 
-Memiliki ketelitian ± 1µm/m dalam range strain ±10%
-Output selama periode pembacaan relatif tidak bergantung kepada temperature dan parameter lainya
-Strain gauge dan peralatan pendukungnya rendah biaya dan dapat dipakai secara luas.
-Sistem Strain gauge mudah diinstal dan dioperasikan Resistor
Resistor
 atau hambatan adalah salah satu komponen elektronika yang memiliki 
nilai hambatan tertentu, dimana hambatan ini akan menghambat arus 
listrik yang mengalir melaluinya. Sebuah resistor biasanya terbuat dari 
bahan campuran Carbon. Namun tidak sedikit juga resistor yang terbuat 
dari kawat nikrom, sebuah kawat yang memiliki resistansi yang cukup 
tinggi dan tahan pada arus kuat. Contoh lain penggunaan kawat nikrom 
dapat dilihat pada elemen pemanas setrika. Jika elemen pemanas tersebut 
dibuka, maka terdapat seutas kawat spiral yang biasa disebut dengan 
kawat nikrom.
Satuan Resistor adalah Ohm (simbol: Ω) yang merupakan satuan SI untuk resistansi listrik. Dalam sejarah,
 kata ohm itu diambil dari nama salah seorang fisikawan hebat asal 
German bernama George Simon Ohm. Beliau juga yang mencetuskan keberadaan
 hukum ohm yang masih berlaku hingga sekarang.
Resistor
 berfungsi sebagai penghambat arus listrik. Jika ditinjau secara 
mikroskopik, unsur-unsur penyusun resistor memiliki sedikit sekali 
elektron bebas. Akibatnya pergerakan elektronya menjadi sangat lambat. 
Sehingga arus yang terukur pada multimeter akan menunjukan angka yang 
lebih rendah jika dibandingkan rangkaian listrik tanpa resistor.
Namun
 meskipun misalnya kita menyusun rangkaian listrik tanpa resistor, bukan
 berarti tidak ada hambatan listrik didalamnya. Karena setiap konduktor 
pasti memiliki nilai hambatan, meskipun relatif kecil. Namun dalam 
perhitungan matematis, biasanya kita abaikan nilai hambatan pada 
konduktor tersebut, dan kita anggap konduktor dalam kondisi ideal. Itu 
berarti besar resistansi konduktor adalah nol.
Simbol dari resistor merupakan sebagai berikut :
                                                   
  
 
       LED  
LED
 adalah sejenis dioda semikonduktor istimewa. Seperti sebuah dioda 
normal, LED terdiri dari sebuah chip bahan semikonduktor yang diisi 
penuh, atau di-dop, dengan ketidakmurnian untuk menciptakan sebuah 
struktur yang disebut p-n junction. Pembawa-muatan – elektron dan lubang
 mengalir ke junction dari elektroda dengan voltase berbeda. Ketika 
elektron bertemu dengan lubang, dia jatuh ke tingkat energi yang lebih 
rendah, dan melepas energi dalam bentuk photon.                                
   Relay 
RELAY adalah suatu peranti yang bekerja berdasarkan elektromagnetik untuk            menggerakan sejumlah kontaktor yang tersusun atau sebuah saklar elektronis        yang dapat dikendalikan dari rangkaian elektronik lainnya dengan                                memanfaatkan tenaga listrik sebagai sumber energinya. Kontaktor akan                       tertutup (menyala) atau terbuka (mati) karena efek induksi magnet yang                    dihasilkan kumparan (induktor) ketika dialiri arus listrik. Berbeda dengan                    saklar, pergerakan kontaktor (on atau off) dilakukan manual tanpa perlu arus             listrik. 
 4.PERCOBAAN[KEMBALI]
GAMBAR RANGKAIAN 
 
Prinsip kerja rangkaian 
Pada
 simulasi ini, strain gauge diganti dengan load cell. Hal ini dilakukan 
karena tidak tersedianya strain gauge pada library proteus.Prinsip
 kerja strain gauge adalah jika diberikan tekanan dari sebuah benda, 
maka foil atau kawat akan terdeformasi, dan tahanan listriknya akan 
berubah. Prinsip kerja load cell adalah selama proses penimbangan akan 
menimbulkan reaksi terhadap elemen logam pada load cell yang 
mengakibatkan gaya secara elastis. Gaya yang ditimbulkan oleh regangan 
ini dikonversi ke dalam sinyal elektrik oleh strain gauge (pengukur 
regangan) yang terpasang pada load cell. Sinyal elektrik berupa tegangan
 yang dihasilkan strain gauge sangat kecil sehingga dibutuhkan rangkaian
 penguat sinyal dengan menggunakan operator amplifier.
Saat
 tekanan atau beban yang diberikan berada dalam batas ukur, maka 
tegangan yang dihasilkan oleh strain gauge pada load cell lebih kecil 
(Vo<4.5 mV). Tegangan ini akan diperkuat menjadi 1000 kali oleh 
rangkaian operator amplifier (Vo<4.5 V). Tegangan keluaran dari 
operator amplifier akan diteruskan menuju relay, karena tegangan 
tersebut tidak memenuhi tegangan minimum untuk mengaktifkan relay maka 
lampu tidak menyala karena tidak terhubung dengan alternator
Saat
 tekanan atau beban yang diberikan berada luar batas ukur, maka tegangan
 yang dihasilkan oleh strain gauge pada load cell lebih besar(Vo>=4.5
 mV). Tegangan ini akan diperkuat menjadi 1000 kali oleh rangkaian 
operator ampilifier (Vo>=4.5 V). Tegangan keluaran dari operator 
amplifier akan diteruskan menuju relay, karena tegangan tersebut 
memenuhi tegangan minimum untuk mengaktifkan relay maka lampu akan 
menyala karena terhubung dengan alternator.
 
Prosedur percobaan:
-Siapkan seluruh alat dan bahan yang
akan digunakan di Proteus 
-Letakkan semua alat dan bahan pada proteus
-Lalu tekan tombol jalankan   -Prinsip
 kerja strain gauge adalah jika diberikan tekanan dari sebuah benda, 
maka foil atau kawat akan terdeformasi, dan tahanan listriknya akan 
berubah. 
-Prinsip kerja load cell adalah selama proses penimbangan akan 
menimbulkan reaksi terhadap elemen logam pada load cell yang 
mengakibatkan gaya secara elastis. 
-Gaya yang ditimbulkan oleh regangan 
ini dikonversi ke dalam sinyal elektrik oleh strain gauge (pengukur 
regangan) yang terpasang pada load cell. 
-Sinyal elektrik berupa tegangan
 yang dihasilkan strain gauge sangat kecil sehingga dibutuhkan rangkaian
 penguat sinyal dengan menggunakan operator amplifier.-Saat
 tekanan atau beban yang diberikan berada dalam batas ukur, maka 
tegangan yang dihasilkan oleh strain gauge pada load cell lebih kecil 
(Vo<4.5 mV). 
-Tegangan ini akan diperkuat menjadi 1000 kali oleh 
rangkaian operator amplifier (Vo<4.5 V). -Tegangan keluaran dari 
operator amplifier akan diteruskan menuju relay, karena tegangan 
tersebut tidak memenuhi tegangan minimum untuk mengaktifkan relay maka 
lampu tidak menyala karena tidak terhubung dengan alternator
-Saat
 tekanan atau beban yang diberikan berada luar batas ukur, maka tegangan
 yang dihasilkan oleh strain gauge pada load cell lebih besar(Vo>=4.5
 mV). 
-Tegangan ini akan diperkuat menjadi 1000 kali oleh rangkaian 
operator ampilifier (Vo>=4.5 V). -Tegangan keluaran dari operator 
amplifier akan diteruskan menuju relay, karena tegangan tersebut 
memenuhi tegangan minimum untuk mengaktifkan relay maka lampu akan 
menyala karena terhubung dengan alternator.
   6.VIDEO[KEMBALI] 
7. DOWNLOAD FILE [KEMBALI]
 
 
Link HTML                                     DOWNLOAD 
File Rangkaian Proteus                  DOWNLOAD
Link Video                                     DOWNLOAD 
Datasheet Strain Gauge                        DOWNLOAD 
 
 
[menuju awal]
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar